" BANDUL SEDERHANA"
DISUSUN OLEH :
NURFADILLAH
( RSA1C315013 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015
Gerak merupakan ilmu fisika yang
kita aplikasikan setiap hari. Kali ini kami melakukan percobaan mengenai gerak
yaitu gerak harmonik sederhana. Salah satu aplikasi gerak harmonik sederhana
adalah pada ayunan bandul fisis.
Pada percobaan ini kami menggunakan
ayunan bandul untuk mencari periode dan menghitung percepatan gravitasi.
Selanjutnya kami juga akan membandingkan apakah percepatan gravitasi yang kami
dapatkan sama dengan percepatan gravitasi yang telah ditentukan yaitu 9,8 m/s2.
Selain itu kami juga akan menentukan hubungan antara periode ayunan dengan
massa beban dan panjang tali.
Getaran
merupakan gerak bolak-balik suatu partikel secara periodik melalui suatu titik
keseimbangan. Getaran dapat bersifat sederhana dan kompleks. Laporan ini
membahas getaran harmonik sederhana. Getaran harmonik sederhana adalah suatu
getaran dimana resultan gaya yang bekeja pada titik sembarang selalu mengarah ke
titik keseimbangan, dan besar resultan gaya sebanding dengan jarak titik
sembarang ke titik keseimbangan tersebut.
Besaran fisika pada ayunan bandul :
a.
Periode ( T )
Benda
yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode Periode
ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran.
Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik di mana
benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut. Satuan
periode adalah sekon atau detik
b.
Frekuensi ( f )
Frekuensi
adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu detik, yang
dimaksudkan dengan getaran di sini adalah getaran lengkap. Satuan frekuensi adalah
hertz.
c.
Hubungan antara Periode dan Frekuensi
d.
Amplitudo
Merupakan jarak titik
terjauh dihitung dari kedudukan keseimbangan awal. Satuan amplitudo adalah
meter (m).
e.
Simpangan (Y)
Merupakan jarak titik dihitung dari kedudukan keseimbangan awal.
f.
Energi Mekanik (EM)
Merupakan jumlah energi potensial dan energi kinetik tetap. Sesuai dengan Hukum
Kekekalan Energi Mekanik, yang berbunyi getaran harmonik sederhana selalu
terjadi pertukaran energi potensial dan enegi kinetik tetap atau sebaliknya,
tetapi energi mekanik yaitu jumlah energi potensial dan energi kinetik
tetap. [4]
Contoh Gerak Harmonik Sederhana adalah ayunan pada bandul
Jika suatu benda yang memiliki massa m kg dihubungkan dengan tali yang
panjangnya l lalu digantungkan. Benda lalu disimpangkan dan dilepaskan maka
akan terjadi getaran. Dan pada getaran tersebut benda memiliki simpangan
terjauh yang dinamakan dengan amplitude (A). Periode gerak harmonik sederhana
dari ayunan dinyatakan dengan :
[3]
Dengan menggunakan rumus tersebut
kita dapat mencari persamaan grafitasi.
Persamaan gelombang yaitu y = A sin
atau
y = Asin .

di mana adalah panjang tali dan adalah percepatan gravitasi.
Pada mulanya, dibuat tiga asumsi tentang bandul sederhana. Pertama, tali di mana massa beban berayun adalah tidak bermassa, tidak meregang, dan selalu tetap tegang. Kedua, massa beban adalah massa titik. Ketiga, gerak terjadi dalam bidang dua dimensi, yaitu pendulum tidak berayun masuk dan keluar dari bidang.
Gambar 1. Diagram gaya bandul
sederhana
Gambar 1 menunjukkan komponen gaya yang
bekerja pada sebuah bandul sederhana. Perlu diketahui bahwa lintasan bandul
membentuk sebuah lingkaran dan sudut θ diukur dalam radian.
Pertimbangkan hukum kedua Newton, F = ma, di mana F adalah jumlah
gaya-gaya pada benda, m adalah massa, dan a adalah percepatan
sesaat. Karena hanya berkepentingan dengan perubahan kecepatan dan karena massa
beban dalam lintasan melingkar, maka diterapkan persamaan Newton untuk sumbu
tangensial saja. Sehingga,
F = -mg sin θ = ma
a = -g sin θ
dimana g adalah percepatan gravitasi di dekat permukaan bumi. Tanda
negatif pada sisi kanan menunjukkan bahwa θ dan a selalu dalam
arah yang berlawanan. Ini masuk akal karena ketika bandul berayun lebih jauh ke
kiri, diharapkan untuk kembali lebih cepat ke kanan.
Gerak Harmonik Sederhana (GHS)
adalah gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh selalu sama (tetap). Gerak
Harmonik Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan
digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu. Gerak periodik
adalah gerak berulang atau berosilasi melalui titik setimbang dalam interval
waktu tetap. Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
·
Gerak Harmonik Sederhana (GHS)
Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa / air
dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya.
·
Gerak Harmonik Sederhana (GHS)
Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan
sebagainya.
Beberapa Contoh Gerak Harmonik:
·
Gerak harmonik pada bandul: Sebuah
bandul adalah massa (m) yang digantungkan pada salah satu ujung tali dengan
panjang l dan membuat simpangan dengan sudut kecil. Gaya yang menyebabkan
bandul ke posisi kesetimbangan dinamakan gaya pemulih yaitu dan panjang busur
adalah Kesetimbangan gayanya. Bila amplitudo getaran tidak kecil namun tidak
harmonik sederhana sehingga periode mengalami ketergantungan pada amplitudo dan
dinyatakan dalam amplitudo sudut.
·
Gerak harmonik pada
pegas: Sistem pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas (k) dan diberi massa pada ujungnya dan diberi simpangan sehingga membentuk gerak harmonik. Gaya yang berpengaruh pada sistem pegas adalah gaya Hooke.
pegas: Sistem pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas (k) dan diberi massa pada ujungnya dan diberi simpangan sehingga membentuk gerak harmonik. Gaya yang berpengaruh pada sistem pegas adalah gaya Hooke.
·
Gerak Harmonik Teredam
Secara umum gerak osilasi sebenarnya teredam. Energi mekanik terdisipasi (berkurang) karena adanya gaya gesek. Maka jika dibiarkan, osilasi akan berhenti, yang artinya GHS-nya teredam. Gaya gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan b adalah konstanta menyatakan besarnya redaman. dimana = amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS teredam.
Secara umum gerak osilasi sebenarnya teredam. Energi mekanik terdisipasi (berkurang) karena adanya gaya gesek. Maka jika dibiarkan, osilasi akan berhenti, yang artinya GHS-nya teredam. Gaya gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan b adalah konstanta menyatakan besarnya redaman. dimana = amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS teredam.
Gerak harmonik pada bandul
Bandul
sederhana terdiri atas benda bermassa m yang diikat dengan seutas tali ringan
yang panjangnya l (massa tali diabaikan). Jika bandul berayun, tali akan
membentuk sudut sebesar α terhadap arah vertical. Jika sudut α terlalu kecil,
gerak bandul tersebut akan memenuhi persamaan gerak harmonic sederhana seperti
gerak massa pada pegas.
Kita tinjau gaya-gaya pada massa m.
dalam arah vertical, massa m dipengaruhi oleh gaya beratnya yaitu sebesar w =
mg. gaya berat tersebut memiliki komponen sumbu x sebesar mg sin α dan komponen
sumbu y sebesar mg cos α.

Gaya dalam arah sumbu x merupakan gaya pemulih, yaitu gaya yang selalu menuju titik keseimbangan. Arah gaya tersebut berlawanan arah dengan simpangan, sehingga dapat ditulis :
Dalam arah sumbu y, komponen gaya
berat diimbangi oleh tegangan tali T sehingga gaya dalam arah sumbu y bernilai
nol,
= 0
Jika sudut α cukup kecil (α < ),
maka nilai sinus tersebut mendekati dengan nilai sudutnya, sin α ≈ α. Sehingga
hubungan antara panjang busur x dengan sudut teta dinyatakan dengan persamaan :
x
= L sin α atau α = x/L
(ingat bahwa sudut teta adalah
perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari lingkaran (r) jika
dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum berupa lingkaran maka
kita menggunakan pendekatan ini untuk menentukan besar simpangannya. Jari-jari
lingkaran pada kasus ini adalah panjang tali L)
Jika massa m menyimpang sejauh x
dari titik seimbang, maka massa tersebut akan mengalami gaya pemulih sebesar :
F
= mg sin α ≈ mg α = x
Gaya pemulih tersebut sebanding
dengan simpangan, seperti pada gerak harmonic sederhana. Sekarang kita akan
membandingkan gaya pemulih untuk massa pada pegas dan gaya pemulih untuk system
bandul sederhana.
Pada pegas berlaku F = kx, sedangkan pada bandul berlaku F = x. harga pada bandul adalah tetap sehingga dapat dianalogikan dengan tetapan pegas (k).
Periode gerak, yaitu waktu untuk osilasi lengkap (bolak-balik) adalah:Pada pegas berlaku F = kx, sedangkan pada bandul berlaku F = x. harga pada bandul adalah tetap sehingga dapat dianalogikan dengan tetapan pegas (k).
T0 = 2π
yang merupakan hukum Huygens untuk periode di atas. Perhatikan bahwa di
bawah pendekatan sudut kecil, periode tidak bergantung pada amplitudo θ
0; ini adalah perangkat isochronism yang ditemukan
Galileo. Jika satuan SI digunakan (yaitu ukuran dalam meter dan detik),
dan dengan asumsi pengukuran adalah mengambil tempat di permukaan bumi, maka g
≈ 9.81 m/s2, dan g/π2 ≈ 1
(nilainya yang pasti 0,994 sampai 3 desimal belakang koma). Jadi atau
dalam kata-kata : di permukaan bumi, panjang bandul (dalam meter) adalah
sekitar seperempat dari kuadrat periode waktu (dalam detik).